BIOGRAFI AHMAD ALBAR
Ahmad Albar
lahir di Surabaya, Jawa Timur, 16 Juli
1946. Penganut Agama islam.
Ahmad Albar merupakan vokalis dari group God Bless. Ia lahir dari pasangan Syech Albar dan Farida Al-Hasni. Ibunya bercerai dan kemudian menikah dengan seorang artis, Jamaluddin Malik. Dari pernikahan mereka ini melahirkan seorang artis wanita, Camelia Malik.
Ahmad Albar merupakan vokalis dari group God Bless. Ia lahir dari pasangan Syech Albar dan Farida Al-Hasni. Ibunya bercerai dan kemudian menikah dengan seorang artis, Jamaluddin Malik. Dari pernikahan mereka ini melahirkan seorang artis wanita, Camelia Malik.
Ahmad Albar biasa juga di panggil dengan julukan Iye.
Ahmad Albar pernah menikah dengan artis Rini S. Bono dan mempunyai tiga putra,
fauzi albar, fachri albar, fadli albar
Seperti ayah dan ibunya yang bercerai, Ahmad Albar pun bercerai dengan Rini pada 30 September 1994.
Seperti ayah dan ibunya yang bercerai, Ahmad Albar pun bercerai dengan Rini pada 30 September 1994.
Lye sempat bersekolah di Surabaya,masa kecilnya pun
sempat berpindah-pindah rumah. Kota Bandung adalah salah satu kota yang pernah
ia singgahi bersama sang bunda tercinta.Sementara itu diam-diam bakat seni sang
ayah (alm.Syech Albar) menurun kepada dirinya. Bukan cuma musik,tapi juga film.
Lye mengawali karir di dunia hiburan sejak kanak-kanak,
lewat pangung akting dengan debut filmnya JENDERAL KANCIL (1957). Sementara karir bermusiknya diawali
sejak usia sebelas tahun, di mana bersama teman-teman seusianya membentuk band
bocah Bintang Remaja, meski dua
tahun kemudian band tersebut bubar.
Berikutnya bersama bintang Titi Qadarsih, Iye
membentuk Kuarta Nada. Band ini
pun tidak bertahan lama, akhirnya kemudian bubar.
Ketika di Indonesia muncul peristiwa ‘Gestafu’, Ibunya
Iyek yang merasa khawatir dengan situasi di Negeri bekas Kolonial Belanda ini,
saat itu, segera menitipkan kepada seorang kerabatnya yang berada di Nederland
(Belanda 1960). ’Kuarta Nada’, terpaksa bubar, tidak sampai disitu,
hubungan dengan dunia film pun terputus. Sambil meneruskan kiprah musiknya,
Albar bekerja di sebuah restaurant dan kursus gitar klasik
Di
negeri Kincir Angin ini karir musik Ahmad Albar mulai terang-benderang. Ia
memenangkan kontes Musik bakat yang diselenggarakan oleh TV Holland pada saat itu. Kesibukannya
sebagai guest vocal “The Tee Set” segera menarik perhatian “Take Five”(1966),
kelompok musik anak-anak Melayu yang baru saja ditinggalkan penyanyinya, namun grup
ini pun kembali bubar pada 1967.
Disusul pada 1967, dirinya punya band baru Clover Leaf dengan aliran keras yang kemudian menelurkan
album dan lima single. Di bawah penanganan manajer 'Jack van
Loon',Clover Leaf berhasil mendapatkan kontrak dari Polidor. Berkat lagu-lagu
nya Clover Leaf berhasil menembus Australia,Belgia,Luxemburg,Jerman dan
beberapa negara tetangga Belanda lainnya. Clover leaf yang berpindah lebel dari
Polidor,ke Imperial, semakin mengukuhkan status mereka sebagai band dengan
aktraksi panggung sangat memikat.dengan lye sebagai vocalis. Setelah
merilis singel “Woman/If Meet Her,” Clover Leaf, band asal Nederland yang gemar
memainkan musik keras akhirnya membubarkan barisan.
.Pada
1972 bersama Ludwig Lemans, gitaris Clover
Leaf, dirinya pulang dan mengunjungi Indonesia. Iye mencoba mencari musisi untuk bergabung dengan dirinya. Pada
1973, Iye, Ludwig, Donny Fattah, Fuad
dan Jockie Soerjoprajogo
mengadakan latihan di Puncak untuk menghadapi pergelaran musik di Taman Ismail
Marzuki. Dalam latihan mereka sepakat membentuk sebuah grup dengan nama God Bless.
Kesuksesannya
saat merilis album perdana bertajuk God
Bless pada tahun 1975 membuat grup rock itu menjadi grup pembuka konser
grup rock dunia “‘Deep Purple’” di Jakarta. Figur Ahmad Albar meroket menjadi superstar rock Indonesia dan Majalah
Tempo edisi 27 September 1975 menjadikan dia sebagai laporan utama dengan
memajang foto Albar di sampul depan. Dengan rambut
kribonya, Iye –panggilan akrabnya-, selalu memukau penonton saat tampil di
panggung. Lagu-lagu yang dibawakannya bersama God Bless menjadi hits yang tak
pernah dilupakan. Ia juga membuat album solo.
God Bless telah mengeluarkan
banyak album, antara lain CERMIN
(1980), SEMUT HITAM (1988), RAKSASA (1989), THE STORY OF GOD BLESS (1990), 18
GREATEST HITS OF GOD BLESS (1992), dan APA KABAR (1997).
Ahmad
Albar yang berambut kribo kemudian membentuk grup Duo Kribo bersama Ucok
Harahap vokalis AKA Band yang juga berambut kribo. Duet ini menghasilkan tiga album, Neraka Jahanam (1977),
Pelacur Tua (1978), dan Panggung Sandiwara (1978).
Duet
Ahmad Albar sempat mengecewakan sebagian penggemarnya ketika pada 1979 merilis
album dangdut. Tak hanya bernyanyi
dangdut, Ahmad Albar pun main dalam film “Irama Cinta” bersama ratu dangdut
Elvy Sukaesih dan berduet membawakan lima lagu
Pada 1980 God Bless mengeluarkan album kedua berjudul Cermin. Ian Antono bergabung dalam kelompok musik cadas
tersebut. Setelah itu God Bless vakum lama tetapi Ahmad Albar tetap bersolo
karier atau tampil bersama penyanyi lain antara lain Gito Rollies dan Mus
Mujiono.
Sepanjang
1980-an hingga pertengahan 1990-an, Ahmad Albar mengeluarkan album Syair Kehidupan (1980) bersama Ian Antono, Dunia Huru Hara dan Dunia Dibakar Api (1988)
yang dibuat bersama pemusik Areng Widodo, Jangan Ada Luka (1996)
bersama lady rocker, Nicky Astria. Dan
banyak lagi.
Saat mencari vokalis
untuk Gong 2000 yang digawangi Ian Antono, Albert Wijaya, Yaya Muktio (drum),
Harry Anggoman (keyboard), dan Donny, pilihan jatuh pada Ahmad Albar, karena
dia dianggap yang terbaik saat itu.
Konser Gong 2000
tanggal 26 Oktober 1991 di Parkir Timur Senayan memuaskan sekitar 100.000
penonton. Grup ini menghasilkan empat album: Bara Timur (1991), Gong Live
(1992), Laskar (1993), dan Prahara (2000).
Di sini Albar nyaris
sempurna melahirkan God Bless kedua. Penggemar tampaknya tidak peduli apakah
yang mereka dengar Gong 2000 atau God Bless, yang penting ada Ian, Donny, dan
Albar.
Kecemerlangannya
di atas panggung ternyata tidak diikuti dalam kehidupan sehari-hari.
Pernikahannya dengan artis Rini S Bono pun bubar. Tak hanya itu, tahun 2007,
Iye ditangkap di rumahnya karena diduga terlibat kasus penemuan 490 ribu butir
ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat. Polisi juga menuduh ia
memiliki sebutir ekstasi yang ditemukan di dalam kamar mandinya. Hasil tes
urine Ahmad Albar juga menunjukkan adanya kandungan narkoba.
Ia akhirnya
dijatuhi hukuman delapan bulan penjara potongan tahanan tujuh bulan dan denda 6
juta rupiah. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan JPU, 1 tahun penjara. Iye
akhirnya bebas pada tanggal 11 Juli 2008.
Perlahan
setelah berusaha melepaskan diri dari cengkraman narkoba, iye mencoba kembali
ke dunia hiburan
Dan ia masih
tetap diterima oleh pendengar setianya. Memang usianya yang sudah tua, namun
semangatnya tak pernah berubah.
Komentar
Posting Komentar