Langsung ke konten utama

kultur jaringan



Ø  TUJUAN
Tujuan kegiatan kultur jaringan adalah perbanyakan masal tanaman yang biasanya sangat lambat dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat, selain itu diperoleh tanaman yang bebas virus, membantu pemulian tanaman untuk mempercepat pencapaian tujuan penelitian pada tanaman yang biasa diperbanyak secara vegetatif. Dan menghasilkan jenis baru yang lebih unggul.
Ø  Kelebihan dan Kekurangan Kultur Jaringan
v  Kelebihan:
·         Sifat identik dengan induknya
·          Perbanyakan dalam waktu singkat
·         Tidak perlu areal pembibitan yang luas
·         Tidak dipengaruhi oleh musim
·         Tanaman bebas jamur dan bakteri
·         Lebih mudah, Hemat tempat dan waktu 
·         Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
·         Menghasilkan jenis baru yang unggul

v  Kekurangan
·         Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap hama penyakit dan udara luar
·          Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit
·         Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium khusus), peralatan dan perlengkapan
·         Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yg memuaskan
·         Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh
·         Bagi orang tertentu kultur jaringan dinilai mahal dan sulit.

Ø  Tahapan kultur jaringan
·         Pemilihan dan Penyiapan Tanaman Induk Sumber Eksplan
Memilih bahan induk yang akan diperbanyak. Tanaman tersebut harus jelas jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat dan bebas dari hama dan penyakit
·         Pembuatan media
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang di gunakan terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.
·         Intisiasi
Intisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
·         Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
·         Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media.
·         Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar
fase dimana eksplan akan menunjukan adanya pertumbuhan akar, pemanjangan tunas yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
·         Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan penutup. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap penutup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

Ø  Tumbuhan yang di uji hendaknya:
·         Berasal dari induk yang sehat dan subur.
·         Berasal dari induk yang diketahui jenisnya.
·         Tempat tumbuh pada lingkungan yang baik.
·         Tinggi tunas sekitar 5 cm , bukan tunas yang baru tumbuh atau yang sudah besar.
·         Tunas langsung diproses sesegar mungkin.

Ø  Faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain: cahaya, air, mineral, kelembapan, suhu, dan gaya gravitasi.
Ø  Macam-Macam Kultur Jaringan
·         Kultur meristem, menggunakan jaringan (akar, batang, daun) yang muda
·         Kultur  anter, menggunakan kepala sari sebagai eksplan
·         Kultur embrio, menggunakan embrio. Misalnya pada embrio kelapa kopyor yang sulit dikembangbiakan secara alamiah
·         Kultur protoplas, menggunakan sel jaringan hidup sehingga eksplan tanpa dinding
·         Kultur kloroplas, menggunakan kloroplas. Kultur ini biasanya untuk memperbaiki atau membuat varietas baru
·         Kultur polen, menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya. 


Ø  Beberapa teknik kultur jaringan
·         Meristem culture, budi daya jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem.
·         Polen culture/anther culture, menggunakan eksplan dari polen atau benang sari.
·         Protoplas culture, menggunakan eksplan dari protoplas.
·         Chloroplas culture, menggunakan kloroplas untuk keperluan fusi protoplas.
·         Somatis cross (bilangan protoplas/fusi protoplas), menyilangkan dua macam protoplas, kemudian di budi dayakan hingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat baru.

Ø  Tumbuhan yang memerlukan kultur jaringan adalah:
1.    Tumbuhan yang perkecambahannya rendah
2.    Tumbuhan hibrida
3.    Tumbuhan tidak berbiji
4.    Tumbuhan yang sulit berbiji

Komentar

Postingan populer dari blog ini

peradaban india kuno, cina kuno, mesopotamia, mesir kuno

TUGAS SEJARAH TENTANG PERADABAN INDIA KUNO, CINA KUNO, MESOPOTAMIA, DAN MESIR KUNO TERDIRI DARI PERADABAN SUNGAI INDUS DAN GANGGA PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS Pusat Peradaban Peradaban Lembah Sungai Indus diketahui melalui penemuan-penemuan arkeologi-di Kota Harappa dan Mohenjodaro. Kota Mohenjodaro diperkirakan sebagai ibukota daerah Lembah Sungai Indus bagian selatan dan Kota Harappa sebagai ibukota Lembah Sungai Indus bagian utara.   peradaban lembah sungai indus berada sepanjang sungai indus di pakistan sekarang ini. Mahendjoro merupakan pusat dari masyarakat kuno ini. Tata Kota Di Kota Mohenjodaro dan terdapat gedung-gedung dan rumah tinggal serta pertokoan dibangun secara teratur dan berdiri kukuh. Gedung-gedung dan rumah tinggal dan pertokoan itu sudah terbuat dari batu bata lumpur. Kemampuan mereka dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung,   dan berbagai ma

KERAJAAN DI INDONESIA, kutai,sriwijaya,majapahit

BAB 1 PENDAHULUAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT , yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, karena kehendaknyalah kami dapat menyelesaikan tugas ini, dan tak lupa pula kami kirimkan shalawat beserta salam kepada nabi Muhammad S.A.W yang membawa kita dari alam kebodohan sampai alam yang berpendidikan yang kita rasakan kali ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami dari guru. Kami harap bisa memberi pelajaran kepada kita semuanya. Secara garis besar tugas ini adalah mengenai kerajaan yang ada di Indonesia, baik kerajaan kutai, tarumanegara, sriwijaya dan kerajaan maja pahit. kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua, guru – guru , serta teman yang seperjuangan, karena tanpa kalian mungkin kami tidak bisa menyelesaikan tugas ini. kami berharap , semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca atau yang membutuhkannya, dan bersama – sama ikut serta meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan kehidupan ban

biografi pelukis indonesia

BIOGRAFI PELUKIS INDONESIA DAFTAR ISI : Biografi pelukis – pelukis indonesia 1)         Raden saleh 2)       Affandi 3)       Sindudarsono sudjojono 4)       Basoeki Abdullah 5)       Agus djaya suminta 6)       Otto jaya 7)       Popo iskandar   Raden Saleh adalah seorang pelukis dengan nama besar yang cukup terkenal dan menjadi bagian dari sejarah seni rupa di Indonesia. Ibunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen, tinggal di daerah Terboyo, dekat Semarang. Sejak usia 10 tahun, ia diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda atasannya di Batavia. Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School). Keramahannya bergaul memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia-Belanda. Seorang kenalannya, Prof. Caspar Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu